Tentang
Semen
Semen adalah hasil industri yang menggunakan
bahan baku utama batu kapur atau gamping. Batu kapur ini dicampur lempung
(tanah liat) yang menghasilkan produk padat berbentuk bubuk. Batu kapur atau
gamping adalah bahan alam yang mengandung senyawa Calcium Oksida (CaO),
sedangkan lempung mengandung senyawa Silika Oksida (SiO2), Alumunium Oksida
(Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3), dan Magnesium Oksida (MgO). Untuk menghasilkan
semen, bahan baku tersebut dibakar sampai meleleh dan ditambah dengan gips
(gypsum) dalam jumlah tertentu.
Sejarah Semen
Sejarah Semen
·
Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi,
tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana.
·
Abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut
sekitar tahun 1700-an M), John
Smeaton
- insinyur asal Inggris - menemukan kembali ramuan
kuno ini. Dia membuat dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat
saat membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall,
Inggris.
·
Joseph
Aspdin,
juga insinyur berkebangsaan Inggris, pada 1824 mengurus hak paten ramuan
yang kemudian dia sebut semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil akhir
olahannya mirip tanah liat Pulau Portland, Inggris.
·
Adonan Aspdin tak beda jauh dengan Smeaton.
Dia tetap mengandalkan dua bahan utama, batu kapur (kaya akan kalsium karbonat) dan
tanah lempung yang mengandung silika (sejenis pasir), aluminium oksida serta oksida
besi. Agar
tak mengeras diberi bubuk gips.